LAMONGAN - Desa Latukan adalah salah satu Desa di kecamatan Karanggeneng Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Desa ini memiliki status dalam Indeks Desa Membangun (IDM) yang diterbitkan oleh Kementrian Desa pada 2020 sebagai Desa Mandiri, sebuah status yang merupakan puncak dalam skala penilaian Indeks Desa Membangun Kementerian Desa 2020, di angka 0.893.
Desa ini juga dikenal dengan produk unggulannya berupa budidaya ikan koi. Melalui “Desa Wisata Kampung Koi Latukan”, tingkat ekonomi masyarakat dan iklim usaha dapat ditingkatkan. Berangkat dari potensi ini, tim Doktor Mengabdi Universitas Brawijaya merancang desain destinasi wisata kampung koi.
“Meskipun potensi sudah ada, namun desa Latukan belum memiliki konsep pengembangannya. Sehingga penting untuk penyiapan Langkah yang tepat, dari budidaya, pengelolaan pasca panen dan transportasi, manajemen penjualan, pembentukan taman rekreasi dan edukasi sera peningkatan sumber daya manusianya”, jelas Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si selaku ketua tim DM UB, Jum'at (30/9/2022).
Pria yang kini menjabat sebagai Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menilai keterlibatan kampus penting untuk pembangunan desa. “Dukungan FPIK UB melalui pengabdian masyarakat ini penting agar upaya membangun ciri khas desa semakin kuat, komprehensif dan berkelanjutan”, jelasnya.
Dalam penciptaan desain destinasi wisata, tim DM yang beranggotakan Retno Tri Astuti, S. Si, M. Si, Fahreza Okta Setyawan, S. Kel, M. T dan lima orang mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan ini menggandeng kelompok budidaya koi dan pengelola pasca panen. “Tujuannya agar dapat menghasilkan nilai ekonomi dan meningkatkan pendapatan masyarakat, selain itu juga untuk mencirikan daerah melalui koi sebagai ikon desa Lantukan”, ujar Reghita Dwi Farikhah, perwakilan tim mahasiswa.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini telah diawali pada Juli 2021. “Kerjasama antara Dekan FPIK dan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Provinsi Jawa Timur dilakukan tahun lalu. Sebagai tindak lanjutnya, tim ini mengajukan rencana pengabdian masyarakat desa, dan didukung regulasi dan pendanaan dari anggaran desa. Upaya ini akan menjadi sangat strategis untuk membantu percepatan pembangunan desa dan nantinya akan menjadi bagian dari BUMDesa”, ujarnya.
Di tahun ini, ada beberapa tahapan kegiatan yang akan dilakukan tim DM. Diawali dengan sosialisasi dan fasilitasi desain pengembangan desa wisata budidaya koi, kemudian dilanjutkan dengan penguatan BUMDesa dan edukasi kepada perangkat desa serta kelompok masyarakat tentang fungsi strategis BUMDesa terhadap penduduk dan desa wisata ini. Dan terakhir, pemantauan dan evaluasi keberlanjutan program.
Melalui program, tim DM UB berharap pengembangan potensi desa Latukan dapat memberikan dampak positif kepada masyarakat serta mampu berkontribusi terhadap pendapatan asli desa. (VQ)